Pendekar Harapan Bangsa
H. Andi Nawir
Lewat tangan dinginnya, Pinrang muncul menjadi kawasan pertanian yang potensial. Layaknya seorang pendekar, ia terus bergerak dan menjadikan lahan pertanian yang subur dan makmur. Hasilnya, produksi padi di kawasan ini melimpah. Masyarakatnya pun mudah menyerap teknologi baru.
Pinrang dan H. Andi Nawir, dua senyawa yang gemilang dan menjadi buah bibir masyarakat, khususnya pemerhati ketahanan pangan. Keberhasilan Kabupaten Pinrang menjadi salah satu Kabupaten sentra produksi beras dan keberhasilan masyarakat Petani Pinrang dalam menyerap berbagai teknologi pertanian padi tak bisa dilepaskan dari kegigihannya sebagai Bupati Pinrang.
Berbagai prestasi nasional yang telah diraih oleh Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, baik pada tingkatan Kelompok tani, maupun pada tingkatan Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang, tidak terlepas dari peran, kepiawaian, ketekunan, kerja keras, dedikasi, dan perhatian yang besar darinya terhadap sektor tanaman pangan, khususnya padi. Dedikasi ini ia tampakkan sejak awal menjabat sebagai Bupati Pinrang pada April 1999 lalu.
Sebagai bukti bahwa A. Nawir memiliki dedikasi dan perhatian yang besar terhadap sector pertanian, khususnya tanaman pangan dibuktikan dengan sederet penghargaan yang telah diberikan kepadanya. Di antaranya adalah Penghargaan Aparat Kelembagaan Ketahanan Pangan (2002), Setya Lencana Wira Karya Pembangunan Pertanian Tingkat Nasional (2003), Penghargaan Ketahanan Pangan (Lumbung Padi) pada tahun 2003, serta Satya Lencana Pembangunan Ketahanan Pangan (2005).
Selain itu, putra asli Pinrang, ini mendapatkan Penghargaan Aparat Kelembagaan Ketahanan Pangan pada tahun 2005. secara berturut-turut, ia pun meraih Penghargaan Kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional (2006), dan mendapat Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan Pertanian yang diberikan oleh
Dilahirkan bertepatan dengan hari peringatan kemerdekaan Republik
Pada Februari 1985, ia ditunjuk sebagai Camat Cempa, selanjutnya mulai Agustus 1989 sebagai Camat Watang. Sawitto. Setelah itu, pada April 1994 diangkat menjadi Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten Pinrang. Perjalanan kariernya pun gemilang, ketika dua tahun kemudian menjabat sebagai Asisten Administrasi pembangunan. Selanjutnya, pada Februari 1998 ia dipromosikan sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah. Kemudian, sejak April 1999 terpilih menjadi Bupati Pinrang. Dan pada April 2004 melalui pemilihan langsung oleh rakyat terpilih kembali menjadi Bupati Pinrang untuk periode yang kedua.
Keberhasilan bapak
Penghargaan demi penghargaan sepertinya menjadi langganan Nawir. Selama menjabat sebagai
Di tangannya, Pinrang menjelma menjadi salah satu daerah yang subur dan makmur di Sulawesi Selatan. Karakter sebagai pekerja keras untuk menggapai kemakmuran yang begitu melekat dalam dirinya ditularkan pada masyarakat luas. Karena memiliki tanah yang subur, maka sebagian besar penduduknya hidup dari mengandalkan sektor pertanian. Sektor pertanian tanaman pangan dengan komoditas utamanya padi merupakan andil terbesarnya dalam menggalakkan kegiatan perekonomian Pinrang.
Pada tahun 2000 saja, kontribusi Nawir bagi kegiatan ekonomi Pinrang mencapai 69,58 persen, atau sekitar Rp 909,29 milyar yang dihasilkan dari 80.436 hektar luas areal panen. Dari tahun ke tahun sektor ini selalu menjadi penyumbang terbesar kegiatan ekonomi Pinrang. Sehingga tidak salah jika Kabupaten Pinrang disebut sebagai “Lumbung Padi” Sulawesi Selatan, di samping Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, dan Luwu
Sebagai salah satu daerah sentra produksi beras, sejak lama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menjadikan Pinrang sebagai salah satu kawasan pengembangan komoditas padi. Selain itu, Pinrang juga dijadikan kawasan penelitian dalam penerapan teknologi usaha tani. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor penerapan teknologi usaha tani padi terhadap produksi dan pendapatan petani; serta untuk mengetahui efisiensi produksi penerapan teknologi usaha tani padi lahan sawah irigasi.
Program pengembangan komoditas padi dan penerapan teknologi usahatani ini berhasil diterapkan Nawir. Sebagai bukti keberhasilannya, pada tahun 2007 lalu Pinrang mendapat kucuran dana dari Pemerintah pusat sebesar Rp 4,5 miliar untuk pembelian bibit unggul bagi para petani Pinrang. Dana sebesar itu diberikan karena keberhasilan petani Pinrang dalam meningkatkan mutu dan hasil gabah. "Pemerintah pusat menilai keberhasilan tersebut, mesti ditunjang dengan bibit padi yang lebih baik, sehingga petani Pinrang pantas menerima bantuan tersebut," jelas A Nawir.
Di tahun yang sama, Kelompok Tani Sipakainga I, salah satu kelompok tani yang ada di Kabupaten Pinrang, menerima penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara atas prestasinya meraih predikat juara I tingkat nasional untuk kategori Ketahanan Pangan. Sebelumnya kelompok tani ini juga berhasil dinobatkan sebagai juara Nasional lomba P3A se-Indonesia, dan juara I lomba P3A tingkat provinsi se Sulawesi Selatan tahun 2007.
Pada tahun 2007, Pemerintah meluncur program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dengan target 2 juta ton beras. Target produksi beras sebesar itu diharapkan dapat disumbangkan dari tujuh provinsi dan 13 kabupaten sentra produksi beras. Dan, salah satu dari 13 kabupaten sentra produksi beras itu adalah Kabupaten Pinrang. Prestasi baru Nawir pun sebentar lagi bakal ditorehkan. MRS/QYH
Boks
Biografi Bupati Pinrang
Nama Lengkap : Drs. H. A. Nawir, MP
Tempat tanggal lahir : Pinrang, 17 Agustus 1949
Pendidikan :
1. APDN (Diploma) (1976)
2. S1 (Serjana) IIP
3. S2 (Megister) Universitas Hasanuddin
Keluarga:
Isteri : Hj. Nurlela
Anak:
1. Hj. A. Rini Tenri Sau, S.Sos
2. H. A. Romi Adrianto, SH
3. H. A. Sofyan SH, M.Si
4. H. A. Pawelloi, M.Si
5. H.A. Siswan Tanrasulla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar