Selasa, 25 November 2008

Berasa

Tradisional Bergaya Modern

Hot Surabi

Pembuktian bahwa jajanan tradisional Indonesia yang sejatinya berbahan dasar beras bisa juga survive, dapat dilihat pada makanan ini. Ya, surabi. Makanan tradisional ini kini hadir dengan ramuan maupun penyajian bergaya modern. Aroma maupun citarasanya pun begitu menggoda.

Jajanan tradisional yang berbahan dasar beras itu ternyata memiliki rasa yang lebih khas. Jika dikemas dan diolah dengan lebih baik, ia pun berubah rupa menjadi lebih modern dan tak kalah variatifnya dari jajanan masa kini yang aslinya dari luar negeri sana. Hal itu sangat tergantung dari keberanian memodifikasi dan memadukan berbagai cita rasa yang ada, lokal maupun internasional atau kombinasi dari keduanya. Lebih dari itu juga sangat ditentukan oleh kecerdasan membaca selera pasar.

Pembuktian itu telah dilakukan oleh Aji Kuspradono, pemilik kedai Hot Surabi yang terletak di daerah Cibubur, Jakarta Timur. Berkat keberanian dan kelihaian dalam memodifikasi dan memadukan rasa asli Surabi dengan berbagai cita rasa yang ada, jajanan tradional Jawa Barat, itu menjelma dalam berbagai rasa yang revolusioner.

Olahannya pun variatif pula, sesuai dengan rasa, warna yang mengiringinya, atau nama penggagasnya. Ada Surabi yang diolah dengan cokelat, keju, pisang, nangka, durian, nanas, hingga ayam. Simak nama-namanya yang begitu beragam, seperti “Oooo”(Oreo),”Oooo”(Oreo Keju), Crunchy, Crunchy Keju, Gula Kinca, Coklat Kinca, Nangka Kinca, Pisang Kinca, Coklat, Coklat Keju, Coklat Keju Spesial, Pisang Coklat, Pisang Keju, Pisang Coklat Keju, Pisang Coklat Keju Spesial, Nangka Susu, Nangka Coklat Keju Spesial, Vla Coklat, Vla Stawberry, Vla Pelangi, Vla Coklat Keju, Vla Pelangi Keju, Selai Nanas, Surabi Durian, Surabi Durian Coklat, Sosis Telor Spesial, Surabi Ayam, Ayam Telor Spesial, dan menu-menu lainnya.

Di antara menu-menu ini pasti ada beberapa menu yang rasanya pasti bisa membuat Anda kecanduan. Ada pula rasa yang lebih revolusioner lagi, yang barangkali tidak pernah terbayangkan bagaimana lezatnya, yaitu Surabi Oncom, Oncom Mayonaisse, Oncom Telor Sosis Spesial, Telor Oncom Keju Spesial.

Anda pasti kenal dengan Oncom. Tapi, bagaimana rasanya jika makanan ini dicampur dengan surabi? Bagi Anda yang belum pernah mencicipinya pasti sangat penasaran, karena sulit membayangkan bagaimana rasanya jika Surabi yang berbahan dasar tepung beras sarapan paginya Kang Asep dikombinasikan dengan Oncom, yang berbahan dasar kedelai, makanan sehari-harinya Mas Karyo, kemudian dicampur lagi dengan mayonnaise, telor, dan sosis. Pasti menakjubkan. Selera Anda sudah tergugah ketika membaca menunya, apalagi sempat menyantapnya dalam keadaan panas yang optimal, pasti ketagihan.


Di antara puluhan menu Surabi yang ditawarkan, paling tidak ada delapan menu yang merupakan brand atau trade mark-nya Hot Surabi, yakni Surabi “Oooo”(Oreo), “Oooo”(Oreo) Keju, Crunchy, Crunchy Keju. Menu ini merupakan kombinasi antara Surabi dengan coklat garing dan keju. Ada juga Surabi Durian, Surabi Durian Coklat, serta Bembeng dan Super Bembeng. Dua menu yang terakhir ini di antaranya dikombinasikan dengan irisan daging gurih dan resep-resep lainnya sehingga rasanya tak kalah dengan pizza ala Italia. Tidak hanya itu, ada juga surabi yang dicampur dengan irisan daging sapi dan resep-resep rahasia lain.

Soal nama, tentu memiliki nilai historis dalam pencariannya. ‘Bembeng itu diambil dari nama pengnggagasnya yakni Bambang, adik saya,” kata Aji, panggilan si pengelola. Menu inilah yang paling dicari pengunjung di antara menu-menu yang terlaris yang ditawarkan Hot Surabi. Harganya berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 7.000 per porsi.

Aji mengaku, bisa saja ia menawarkan lebih dari 50 menu. Namun, setelah meluncurkan menu-menu terbaru itu, pada setiap bulannya kami melakukan evaluasi mengenai menu apa saja yang paling laris sehingga layak untuk dipertahankan dan menu apa saja yang kurang laris sehingga harus dibuang. Tak lupa, ia senantiasa melakukan riset dan pengembangan untuk menemukan menu-menu baru yang tak kalah menariknya.

Modifikasi radikal yang dilakukannya terhadap penganan tradisional Jawa Barat, itu hanya terbatas pada rasa, sama sekali bukan pada kontruksi dasar surabi yang sesungguhnya berbahan dasar tepung beras, kelapa, dan gula tetap dipertahankan. Begitu juga dalam memasaknya dengan tetap menggunakan peralatan tradisional, mulai dari proses pengapian yang menggunakan arang, hingga cetakan surabi yang terbuat dari tanah liat.

Dengan kepiawaiannya, ia bisa mengolaborasikan dengan indah antara tepung beras dan tepung terigu sebagai bahan dasarnya, sehingga Hot Surabi benar-benar layak memproklamirkan dirinya sebagai “Rajanya Surabi”. Akumulasi dari keberanian memadukan berbagai cita rasa dan kecerdasan membaca selera pasar merupakan kunci yang membuat bisnis surabi yang ditekuni bersama saudaranya tetap bisa survive di tengah ketatnya persaingan bisnis jajanan di kota metropolitan ini.

Tidak ada komentar: