Keprihatinan Berbuah kepedulian
Inggrid Kansil
Trend hidup sehat dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami, nampaknya sedang marak melanda kalangan selebriti Tanah Air, termasuk pesinetron dan bintang iklan, Inggrid Kansil. Artis kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 33 tahun lalu ini berusaha mati-matian untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan organik dalam kesehariannya. Pasalnya, ia menyadari banyaknya penyakit yang muncul juga dari pola maupun jenis makanan yang dikonsumsi.
“Saya baca hasil penelitian tentang organik. Kayaknya bagus dan sehat, karena makan makanan organik itu kadarnya sudah diatur. Ya, sudah akhirnya saya suka makanan organik dan mulai berhati-hati memilih makanan,” ujar Inggrid, panggilan kecil presenter tayangan infotainment Kroscek, ini.
Selain mengandung oksidan yang tinggi, Inggrid yakin bahwa makanan organik juga mengandung zat-zat kimia yang sangat rendah. Apalagi, sang suami, Syarief Hasan, mendukung Inggrid untuk mengonsumsi makan sehat tersebut. “Aku dan suamiku hampir sama habit-nya. Kalau dia malah tidak makan daging sama sekali, kecuali makan ikan,” katanya menambahkan.
Memang, di bulan-bulan pertama, Inge, sapaan kecilnya yang lain, merasa hambar ketika mengonsumsi makanan organik. Apalagi ketika ia juga membiasakan diri untuk tidak menambahkan bumbu penyedap ke dalam makanannya. Tetapi, lama-lama Ingrid mulai terbiasa. Malah ia merasa badannya lebih sehat dan memiliki vitalitas yang tinggi selama mengonsumsi makanan organik.
Semenjak mekanisme tubuhnya mulai stabil dalam menerima makanan organik, Inggrid pun mau tak mau harus melanjutkan gaya hidup sehatnya tersebut. Bila sekali saja, Inggrid melakukan pelanggaran, maka ibu satu anak ini akan langsung merasakan akibatnya. Seperti, ketika ia iseng makan snack yang banyak mengandung penyedap rasa.
“Habis makan, aku langsung ingin muntah. Ya, setelah kucari tahu, memang begitu itu reaksi tubuh bila ada pelanggaran,” kata Inggrid.
Setelah kejadian itu, Inggrid bertekad untuk tetap melanjutkan gaya hidup sehatnya. Untuk itulah perempuan cantik yang gemar makan brokoli dan bawang ini senantiasa membiasakan diri maupun keluarganya untuk mengonsumsi makanan organik, mulai dari beras hingga sayuran dan lauk.
Inggrid dan suaminya memilih beras merah sebagai makanan pokok sehari-hari. Pasalnya beras merah diakuinya mengandung kadar gula yang rendah dan bervitamin tinggi. Lantaran memiliki bakat mudah gemuk, maka Inggrid membatasi mengonsumsi nasi beras merah. “Aku makan nasi cuma sekali dalam sehari. Kalau week end, ya bolehlah makan nasi dua kali sehari, siang sama malam,” ujar Inggrid.
Ketika awal-awal menjalani program diet ini, Inggrid pernah mengganti beras dengan kentang. Sekarang pun, bila ia merasa telah memiliki timbunan lemak di bagian perut, Inggrid serta-merta mengganti beras dengan brokoli dan ikan tuna.
Tetapi, tetap saja peraih Juara I dan Juara Favorit Fresh Female Hero (2002), ini mengaku tak bisa lepas dari beras. “Saya ini orang Cianjur lo. Jadi, tetap tidak bisa makan tanpa beras. Lagi pula, kan ada makanan-makanan tertentu yang harus pakai beras, seperti ikan asin. Dan, makan beras merah itu lebih nikmat,” kata Inggrid.
Sebagai istri wakil rakyat di parlemen, rupanya ia juga memiliki perhatian yang besar terhadap persoalan pangan dan perberasan. Bersama sang suami, bintang iklan berbagai produk makanan ini sedang berangan-angan untuk mengembangkan sawah yang menanam padi secara organik di tanah kelahirannya, Cianjur. “Kalau ada rejeki, saya mau jadi petani dan beli sawah di daerah. Hasilnya bisa dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah. Berapa luas sawah dan kapan waktunya, sekarang kita lagi cari-cari,” terang Inggrid.
Baginya, keberadaan beras begitu besar artinya bagi masyarakat Indonesia. Karena seluruh penduduk di Indonesia telah menjadikan beras sebagai makanan pokok selain sagu dan jagung. Oleh karena itu, ia merasa prihatin terhadap naiknya harga beras akhir-akhir ini.
Atas kesadaran dalam dirinya dan suara dari tetangga kanan-kiri, Inggrid terketuk hatinya untuk memberi masukan kepada suaminya agar ikut menyuarakan soal perberasan. Sayangnya, kebijakan soal perberasan itu tidak bisa dengan mudah diubah oleh suara satu orang anggota parlemen. Sehingga, ia pun harus bersabar ketika usulannya belum terwujud. Inggrid berusaha untuk tetap optimis. Sebab, pikirnya, pemerintah tidak mungkin menaikkan harga beras dengan sembarangan. “Tentu ada pertimbangannya,” kata pemain sinetron Deru Debu, ini.
Di samping berharap akan terjadi penurunan harga beras, ia mengimpikan di masa mendatang tak ada lagi kasus pengoplosan beras. Sebab, selain merugikan secara nominal, pengoplosan beras dengan zat-zat kimia tertentu sangat membahayakan kesehatan. Dengan penuh harap, Juara Favorit Putri Jeans se-Jawa Barat (1989) ini berujar, “Mudah-mudahan, pribadi si penjual beras itu sadar dan tidak mencelakakan pembeli.” Betul. AZN
Inggrid Kansil
Trend hidup sehat dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami, nampaknya sedang marak melanda kalangan selebriti Tanah Air, termasuk pesinetron dan bintang iklan, Inggrid Kansil. Artis kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 33 tahun lalu ini berusaha mati-matian untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan organik dalam kesehariannya. Pasalnya, ia menyadari banyaknya penyakit yang muncul juga dari pola maupun jenis makanan yang dikonsumsi.
“Saya baca hasil penelitian tentang organik. Kayaknya bagus dan sehat, karena makan makanan organik itu kadarnya sudah diatur. Ya, sudah akhirnya saya suka makanan organik dan mulai berhati-hati memilih makanan,” ujar Inggrid, panggilan kecil presenter tayangan infotainment Kroscek, ini.
Selain mengandung oksidan yang tinggi, Inggrid yakin bahwa makanan organik juga mengandung zat-zat kimia yang sangat rendah. Apalagi, sang suami, Syarief Hasan, mendukung Inggrid untuk mengonsumsi makan sehat tersebut. “Aku dan suamiku hampir sama habit-nya. Kalau dia malah tidak makan daging sama sekali, kecuali makan ikan,” katanya menambahkan.
Memang, di bulan-bulan pertama, Inge, sapaan kecilnya yang lain, merasa hambar ketika mengonsumsi makanan organik. Apalagi ketika ia juga membiasakan diri untuk tidak menambahkan bumbu penyedap ke dalam makanannya. Tetapi, lama-lama Ingrid mulai terbiasa. Malah ia merasa badannya lebih sehat dan memiliki vitalitas yang tinggi selama mengonsumsi makanan organik.
Semenjak mekanisme tubuhnya mulai stabil dalam menerima makanan organik, Inggrid pun mau tak mau harus melanjutkan gaya hidup sehatnya tersebut. Bila sekali saja, Inggrid melakukan pelanggaran, maka ibu satu anak ini akan langsung merasakan akibatnya. Seperti, ketika ia iseng makan snack yang banyak mengandung penyedap rasa.
“Habis makan, aku langsung ingin muntah. Ya, setelah kucari tahu, memang begitu itu reaksi tubuh bila ada pelanggaran,” kata Inggrid.
Setelah kejadian itu, Inggrid bertekad untuk tetap melanjutkan gaya hidup sehatnya. Untuk itulah perempuan cantik yang gemar makan brokoli dan bawang ini senantiasa membiasakan diri maupun keluarganya untuk mengonsumsi makanan organik, mulai dari beras hingga sayuran dan lauk.
Inggrid dan suaminya memilih beras merah sebagai makanan pokok sehari-hari. Pasalnya beras merah diakuinya mengandung kadar gula yang rendah dan bervitamin tinggi. Lantaran memiliki bakat mudah gemuk, maka Inggrid membatasi mengonsumsi nasi beras merah. “Aku makan nasi cuma sekali dalam sehari. Kalau week end, ya bolehlah makan nasi dua kali sehari, siang sama malam,” ujar Inggrid.
Ketika awal-awal menjalani program diet ini, Inggrid pernah mengganti beras dengan kentang. Sekarang pun, bila ia merasa telah memiliki timbunan lemak di bagian perut, Inggrid serta-merta mengganti beras dengan brokoli dan ikan tuna.
Tetapi, tetap saja peraih Juara I dan Juara Favorit Fresh Female Hero (2002), ini mengaku tak bisa lepas dari beras. “Saya ini orang Cianjur lo. Jadi, tetap tidak bisa makan tanpa beras. Lagi pula, kan ada makanan-makanan tertentu yang harus pakai beras, seperti ikan asin. Dan, makan beras merah itu lebih nikmat,” kata Inggrid.
Sebagai istri wakil rakyat di parlemen, rupanya ia juga memiliki perhatian yang besar terhadap persoalan pangan dan perberasan. Bersama sang suami, bintang iklan berbagai produk makanan ini sedang berangan-angan untuk mengembangkan sawah yang menanam padi secara organik di tanah kelahirannya, Cianjur. “Kalau ada rejeki, saya mau jadi petani dan beli sawah di daerah. Hasilnya bisa dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah. Berapa luas sawah dan kapan waktunya, sekarang kita lagi cari-cari,” terang Inggrid.
Baginya, keberadaan beras begitu besar artinya bagi masyarakat Indonesia. Karena seluruh penduduk di Indonesia telah menjadikan beras sebagai makanan pokok selain sagu dan jagung. Oleh karena itu, ia merasa prihatin terhadap naiknya harga beras akhir-akhir ini.
Atas kesadaran dalam dirinya dan suara dari tetangga kanan-kiri, Inggrid terketuk hatinya untuk memberi masukan kepada suaminya agar ikut menyuarakan soal perberasan. Sayangnya, kebijakan soal perberasan itu tidak bisa dengan mudah diubah oleh suara satu orang anggota parlemen. Sehingga, ia pun harus bersabar ketika usulannya belum terwujud. Inggrid berusaha untuk tetap optimis. Sebab, pikirnya, pemerintah tidak mungkin menaikkan harga beras dengan sembarangan. “Tentu ada pertimbangannya,” kata pemain sinetron Deru Debu, ini.
Di samping berharap akan terjadi penurunan harga beras, ia mengimpikan di masa mendatang tak ada lagi kasus pengoplosan beras. Sebab, selain merugikan secara nominal, pengoplosan beras dengan zat-zat kimia tertentu sangat membahayakan kesehatan. Dengan penuh harap, Juara Favorit Putri Jeans se-Jawa Barat (1989) ini berujar, “Mudah-mudahan, pribadi si penjual beras itu sadar dan tidak mencelakakan pembeli.” Betul. AZN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar