Rabu, 07 Januari 2009

Agrowisata

Menelusuri Kebun Salak Pondoh di Turi

Agrowisata salak Pondoh Bangunkerto, Yogyakarta

Menikmati suasana alam daerah Turi dan Sleman, Yogyakarta, sambil mencicipi salak pondoh pastinya sangat menyenangkan. Apalagi, jika langsung memetik dan mencicipi buah salak yang masih menempel di pohonnya. Ya, agrowisata Turi ini menawarkan berbagai fasilitas, Anda tidak hanya disuguhi hamparan kebun salak pondoh yang luas, tapi Anda juga bisa memetik buah salak langsung dipohonnya, tertarik?

Sengatan matahari dan cucuran keringat yang membasuh di wajahnya seraya tak dihiraukan. Wanita-wanita setengah baya pun bergegas menuju suatu tempat di pinggiran jalan dengan gendongan bakul di pinggang. Bahkan, di antara mereka ada pula yang melilitkan bakul di bahu atau punggung mereka.

Sesekali sapaan dan tawaran pun muncul. ”Ini mbak, mas, gede-gede. Boleh dicoba, manis lho!,” terdengar silih berganti menjajakan dagangan. Bakul yang berjejer di pinggiran jalan itu pun tak pelak dilirik dan dipegang oleh mereka yang menghampiri. Ya, sekadar memilih untuk mencicipi buah salak yang mereka tawarkan, tak terkecuali kru PADI pun ikut serta.

Begitulah suasana di beberapa ruas jalan di Dusun Gadung, Desa Bagunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, jika memasuki musim panen raya. Sejauh mata memandang di kiri-kanan jalan desa yang berjarak sekitar 25 km dari kota Jogjakarta ini. Pandangan kita seakan tak terhalang oleh sesuatu apapun kecuali hamparan hijau pucuk daun pohon salak. Di atas lahan puluhan bahkan ratusan hektar tampak pohon salak berjejer rapi, milik petani setempat.

Di desa ini pula terdapat objek wisata untuk umum, yakni kawasan rekreasi “Agrowisata Salak Pondoh Bangunkerto”. Ya, tak disangkal lagi, hampir seluruh penduduk di desa ini yang notabene sebagai petani, pemilik lahan, dan petani penggarap mempunyai mata pencaharian bertanam salak pondoh.

Berbicara soal salak pondoh pastinya tidak terlepas dari daerah asalnya yaitu daerah Sleman dan Turi. Rasa salak pondoh yang manis dan dagingnya yang tebal menjadi ciri khas tersendiri ketika kita menikmatinya. Bahkan, buah salak yang masih muda pun tidak kalah manis dengan yang sudah tua.

Kawasan Sleman memang cocok untuk membudidayakan pohon salak pondoh. Tidak heran jika kita melewati bahu jalan sepanjang kawasan ini kita akan disuguhkan hamparan kebun salak pondoh. Salak pondoh merupakan tanaman unik dengan bentuk pohon seperti bagian atas pohon kelapa sawit dengan sentuhan sedikit corak pakis menjadi keunikan tersendiri bila disusun berjajar. Buahnya yang tumbuh di pangkal bawah, berbentuk kecil dengan daging buah yang kenyal serta tidak menempel dengan biji, juga rasanya yang sangat manis menjadikan buah ini memiliki nilai jual yang tinggi.

Agrowisata Turi merupakan salah satu wahana agrowisata yang menawarkan wisata di perkebunan salak pondoh. Di tempat ini Anda akan disuguhkan berbagai macam hal seputar salak pondoh, mulai dari cara pembibitan, pembudidayan, sampai cara panennya. Uniknya, Anda bebas untuk memetik sekaligus mencicipi salak pondoh yang masih menempel di pohonnya. Bahkan, tempat ini juga dimanfaatkan sebagai sarana wisata untuk keluarga. Agrowisata yang dibuka untuk umum sekitar tahun 1988 ini diprakarsai oleh Prof. Dr. Drg. Sudibyo.

WISATA BUAH: Untuk menuju agrowisata Turi, Anda bisa menempuh jalan Palagan Tentara Pelajar atau dari Jalan Magelang. Memasuki Kecamatan Turi, Anda akan disuguhkan pemandangan pohon salak yang di tanam berjajar di bahu jalan. Nuansa pedesaan yang asri setelah melewati hamparan sawah dan kebun milik penduduk jadi sensasi tersendiri.

Jika lazimnya di halaman rumah ditanami pohon mangga atau rangkaian kebun bunga yang indah. Tidak demikian dengan kawasan ini. Di kawasan ini, halaman rumah penduduk dijadikan sepetak kebun salak pondoh. Bahkan ada beberapa rumah yang dikelilingi tanaman salak pondoh dan hanya menyisakan sedikit jalan. Dalam perjalanan menuju agrowisata, papan penunjuk yang bertebaran akan memudahkan Anda menuju lokasi ini. Bahkan, jika Anda tersesat, penduduk setempat akan dengan ramah memberikan arahnya.

Seperti yang dituturkan Subiyanto, pemandu wisata kawasan agrowisata salak pondoh Bangunkerto, areal kebun salak yang masuk dalam kawasan agrowisata yang diresmikan tahun 1990 di atas lahan seluas 27 hektar ini digarap oleh sekitar 100 petani salak. Di objek wisata ini pula terdapat tempat pemancingan, kolam renang, serta becak air. Sedangkan kebun salak yang ada di Kecamatan Turi sekitar 600 hektar digarap lebih 2000 petani.

Setelah menempuh perjalanan 25 km dari pusat Kota Jogya ke arah utara, sebuah pintu gerbang bertuliskan Wisata Agro akan menyambut Anda. Memasuki lokasi wisata ini, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 10.000 saja. Dengan tarif ini Anda bisa menikmati komplek wisata sambil ditemani pemandu wisata yang siap mengantar Anda mengelilingi taman salak, sebelum akhirnya bersantai di salah satu kebun untuk menikmati salak pondoh yang terkenal manis ini. Tapi, jika Anda ingin melihat-lihat tanpa ditemani guide, Anda cukup membayar Rp 3.000.

Terletak di ketinggian 200 meter dari permukaan laut, komplek agrowisata ini menawarkan panorama nan indah. Suasana sejuk masih terasa di area ini, pastinya bikin Anda betah berlama-lama mengitari komplek perkebunan salak pondoh. Bahkan jika Anda berjalan di antara pepohonan salak akan terdengar desahan angin seperi suara angin laut, serasa Anda berjalan di desa pinggir pantai. Tidak hanya itu, Anda pun bebas mengitari hamparan pohon salak yang luas.

Diakui Subiyanto, hampir seluruh penduduk di sini menyandarkan hidupnya dari bertani salak. Kepemilikan dan penggarapan lahan kebun pun bervariasi, mulai dari petani yang hanya memiliki lahan kebun salak seluas 1.000 meter persegi hingga mereka yang menggarap diatas lahan diatas 3 hektar. Sebutan pondoh itu sendiri, menurut Subiyanto, awalnya diambil dari kata “pondoh” yang merupakan pucuk daun kelapa muda yang rasanya gurih dan manis, serta memiliki aroma yang khas. Karena rasa dan aroma itulah, petani setempat menyebut salak yang dibudidayakan di kebunnya menjadi salak pondoh.

Salah satu andalan agrowista Turi adalah kebun nusantara. Tidak kurang dari 17 jenis tanaman salak bisa dijumpai di kebun seluas dua hektar tersebut. Mulai dari salak pondoh super, salak pondoh kuning, salak pondoh hitam, salak condet, salak manggala, salak gading, salak bali, salak semeru hingga salak tanonjaya. Selain taman buah, disini juga terdapat taman obat-obatan. Tanamannya merupakan jenis ramuan tradisional seperti jahe, temulawal, blimbing wuluh, kencur dan bermacam lainnya yang terus dibudidayakan.

WISATA KELUARGA: Saat memasuki musim liburan, Agrowisata Turi juga bisa dijadikan alternatif untuk bercengkrama dengan keluarga. Selain perkebunan salak pondoh, Anda juga bisa mengajak keluarga untuk memancing di tempat pemancingan atau bermain perahu dayung di kolam yang terletak di samping kolam renang.
Sambil menggelar tikar di samping kolam renang atau di pondokan-pondokan yang berada di tengah kolam pemancingan. Membuka bekal dan menikmati bersama keluarga akan menjadi piknik yang menyenangkan. Sambil menatap birunya langit dan burung yang sesekali melintas atau riak air yang melingkar ketika ikan muncul ke permukaan menambah keasyikan tersendiri ketika menikmati liburan di tempat ini.

Jika Anda ingin menimati panen salak pondoh di agrowisata Turi, sempatkanlah mengunjungi lokasi ini di penghujung tahun. Sebab, selama bulan November dan Desember, kawasan ini sedang musim panen raya. Terbayang timbunan salak di ketiak-ketiak pohon yang membuat kita semakin takjub dengan pesona buah satu ini. Salak-salak kecil dan kenyal dengan rasa yang manis menghiasi pohon-pohon salak di perkebunan. Pastinya, Anda akan leluasa untuk mengitari dan mencicipi salak pondoh ketika panen itu tiba.

Tidak hanya itu, jika Anda ingin membawa buah tangan salak pondoh, koperasi agrowisata Turi juga menyediakan beraneka ragam makanan khas. Salah satunya adalah keripik salak yang merupakan salah satu terobosan dari Dr. Sudibyo. Inovasi ini sebagai salah satu cara untuk menanggulangi kelebihan produksi salak pondoh di tempat ini. Rasa keripik salak pondoh yang manis dan gurih bikin lidah jadi ketagihan. Soal harga Anda tidak usah khawatir, sebab harga yang ditawarkan cukup murah dan amat terjangkau. Harganya berkisar Rp 3.000 hingga Rp 3.500 itu harga jika musim panen tiba. Jika tidak sedang memasuki musim panen, harga bisa mencapai Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per kilonya.

Jika tidak sempat membeli di kompleks ini, Anda juga bisa membelinya di sepanjang jalan Turi dan Sleman. Sebab, tumpukan salak pondoh di keranjang besar siap menanti Anda. Begitu banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Jogyakarta, Agrowisata Turi bisa jadi pilihan. Sambil bersantai dan menikmati manisnya buah salak pondoh di tengah kebun yang rindang bersama keluarga, Agrowisata Turi akan menjawab keinginan itu. Buktikan saja. PIT

Tidak ada komentar: