Rabu, 28 Januari 2009

Tips

Cara Sehat Mengolah Makanan


Makanan yang lezat tentu memikat selera. Begitu pula dengan pola penyajian yang unik dan menarik. Terbukti, sering kali kita jumpai sebuah makanan yang terlihat cantik dalam penyajian dengan rasa yang juga nikmat. Semua ini terkait dengan cara dalam mengolah makanan.


Musim hujan biasanya identik dengan musim penyakit. Bila tidak memperhatikan kebersihan, bahan makanan bisa saja terkontaminasi bakteri. Hati-hati, kasus keracunan makanan akibat kebersihan yang tidak diperhatikan meningkat. Gejalanya mulai dari diare, muntah-muntah, hingga dehidrasi.

Tentunya, Anda tidak ingin hal tersebut menimpa buah hati dan anggota keluarga lainnya, kan? Karena itu, kebersihan bahan makanan, mulai dari menyimpan dan mengolahnya perlu diperhatikan. Berikut ini kiat praktis mengenai cara mengolah makanan dengan benar.


1. Pisahkan bahan makanan mentah berupa daging ternak, unggas, dan produk mina dari bahan makanan lain. Simpan bahan-bahan makanan di dalam wadah tertutup agar terhindar kontak antara bahan makanan mentah dan yang telah dimasak. Bahan makanan daging mentah mengandung mikroorganisme berbahaya yang dapat mencemari bahan makanan lain pada saat proses pemasakan ataupun pada proses penyimpanan


2. Cuci sayuran, buah, dan bahan makanan lain di bawah air mengalir sebelum dimasak. Jika sayur untuk lalapan, celupkan sebentar dalam air panas untuk mematikan bakteri. Bersihkan juga alat masak di bawah air mengalir sebelum dan sesudah dipakai. Cuci dengan sabun hingga benar-benar bersih, lalu keringkan. Pastikan alat masak terhindar dari debu dan kotoran. Bila alat masak tidak bersih, bahan makanan yang diolah di dalamnya akan sangat mudah terkontaminasi bakteri. Selain membersihkan alat masak, jangan lupa untuk selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memasak. Tangan adalah bagian tubuh yang paling cepat menyebarkan bakteri.


3. Gunakan alat masak yang berbeda untuk mempersiapkan bahan mentah seperti pisau/alat potong dan papan alas. Air yang digunakan untuk melumuri daging mentah tidak boleh digunakan untuk bahan makanan yang telah siap untuk dikonsumsi.


4. Pastikan air yang Anda gunakan untuk memasak makanan dalam keadaan mendidih, hingga suhu 70 derajat C. Sehingga, bisa mematikan bakteri-bakteri didalam bahan makanan. Jika Anda memasak daging, pastikan warnanya sampai berubah menjadi cokelat. Bila memasak telur, pastikan bagian kuningnya matang. Kuning telur dalam yang setengah matang, tidak terlalu baik untuk dikonsumsi, karena virus dan bakteri belum sepenuhnya mati.


5. Bagian dalam dari daging pada umumnya bebas dari kuman. Bakteri umumnya hidup di bagian luar daging. Memakan bagian dalam daging yang masih merah tidaklah berbahaya (contoh: daging panggang). Namun pada daging cincang, daging panggan gulung, dan unggas, terdapat bakteri di semua sisinya.


6. Jangan tinggalkan makanan yang telah dimasak pada temperatur kamar lebih dari 2 jam. Masukkan segera makanan yang telah dimasak ataupun makanan yang mudah rusak ke dalam lemari pendingin. Panaskan makanan yang telah dimasak hingga matang (di atas suhu 60 derajat C) pada saat akan dihidangkan.


7. Setelah matang sebaiknya makanan langsung disajikan. Selain lebih lezat, makanan juga dalam keadaan segar. Jangan terlalu lama menyimpan makanan matang, karena akan banyak bakteri yang muncul.


Dengan beberapa cara ini, setidaknya Anda bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan masuknya virus atau bakteri yang bisa muncul. Hal positif lainnya, pola hidup sehat sebaiknya mulai dibiasakan sejak dini. Karena Anda juga akan diuntungkan dari pola hidup ini, bukan? Selamat mencoba! QYH (Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: