Rabu, 07 Januari 2009

Fluktuasi

Bersiap Dengan Lonjakan Harga

Perkembangan Harga Beras di PIBC Juli-Agustus 2008,

Perkembangan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada dua bulan terakhir tidak banyak mengalami pergerakan. Pada Juli lalu, pergerakan harga hanya terjadi pada pertengahan minggu pertama dan awal minggu keempat. Sedangkan pada Agustus, enam jenis beras serempak mengalami kenaikan pada pertengahan bulan. Kenaikan tersebut, salah satunya dipicu oleh semakin dekatnya bulan Ramadhan dan Lebaran.

Cianjur
Pada Juli lalu, harga beras Cianjur tercatat sangat stabil. Pergerakan hanya terjadi pada beras Cianjur Slyp yang naik Rp100 per kg pada pertengahan minggu pertama. Sementara, pada bulan berikutnya, harga Beras Cianjur baik Kepala maupun Slyp masing-masing turun Rp50 per kg pada awal minggu kedua.

Setra
Selama Juli, Beras Setra mengalami dua kali pergerakan harga. Beras Setra mengalami kenaikan harga Rp100 per kg pada pertengahan minggu pertama sebelum akhirnya pada minggu ke tiga beras setra mengalami penurunan Rp 100 per kg atau kembali pada harga semula sebelum terjadi kenaikan. Sementara, pada Agustus beras Setra terus stabil pada harga Rp6.850 per kg.

Saigon
Berbeda dengan beras Setra yang bergerak naik turun, selama Juli, tren pergerakan harga beras Saigon justru bergerak turun, yaitu sebanyak dua kali. Pada minggu pertama Juli, beras Saigon mengalami penurunan cukup signifikan yaitu Rp150 per kg. Penurunan harga masih berlanjut pada akhir minggu ketiga sebesar Rp100 per kg. Sama seperti bulan sebelumnya, beras Saigon, terus mengalami penurunan yang tercatat terjadi lagi pada akhir minggu kedua yaitu turun sebanyak Rp100 per kg.

Muncul
Selama Juli, secara keseluruhan pergerakan harga beras Muncul I, II, dan III mengalami pergerakan yang cukup variatif. Pada minggu pertama Muncul I, II, dan III mengalami masing-masing Rp100 per kg. Kemudian, setelah hampir tiga minggu berselang beras Muncul untuk kualitas II dan III mengalami kenaikan masing-masing sebanyak Rp50 per kg. Sementara itu, pada Agustus lalu, Muncul II dan III kembali mengalami kenaikan sebesar masing-masing Rp50 per kg dan Rp100 per kg. Lain halnya dengan beras Muncul kualitas I, beras ini justru terus mengalami penurunan pada awal minggu kedua sebanyak Rp100 per kg.

IR 64
Selama Juli lalu, beras IR 64, secara keseluruhan cukup stabil. Tertatat selama bulan Juli hanya IR 64 I dan II yang mengalami pergerakan. Dua jenis beras tersebut mengalami penurunan masing-masing Rp100 per kg pada minggu pertama. Tidak berbeda dengan bulan sebelumnya, pada bulan Agustus Beras IR 64 tercatat msh cukup stabil. Kenaikan sebesar masing-masing Rp100 per kg hanya terjadi pada IR 64 II dan III pada akhir minggu kedua.

IR 42
Tak banyak yang bisa dijelaskan dari Beras IR 42. Beras Jenis ini sepanjang Juli–Agustus tercatat hanya mengalami pergerakan sebanyak dua kali. Yaitu pada penghujung minggu ketiga bulan Juli mengalami penurunan sebanyak Rp100 per kg dan kedua kembali mengalami penurunan pada awal minggu kedua Agustus sebanyak Rp100 per kg.

Ketan Putih
Pada minggu pertama Juli, Ketan Putih baik Biasa maupun Paris sempat mengalami kenaikan sebesar Rp100 per kg untuk Ketan Putih Biasa dan Rp200 per kg untuk Ketan Putih Paris. Pada penghujung minggu ketiga Ketan Putih Biasa mengalami kenaikan kembali sebesar Rp100 per kg. Sementara Ketan Putih Paris tetap diharga yang sama dari sebelumnya yaitu Rp8.400 per kg. Sementara itu, pada bulan berikutnya hanya Ketan Putih Biasa yang masih merangkak naik Rp150 per kg yang terjadi pada akhir minggu kedua. Kenaikan Ketan Putih Biasa yang terus menerus dipicu oleh belum adanya panen pada bulan tersebut di sentra-sentra produksinya seperti di daerah Subang, Jawa Barat.

Ketan Hitam
Sama halnya dengan Ketan Putih Biasa. Selama Juli–Agustus pergerakan harga beras jenis ini terus merangkak naik dari harga pada awal Juli yaitu Rp8.300 per kg menjadi Rp8.750 per kg pada akhir minggu kedua Agustus setelah mengalami tiga kali kenaikan. AJI

***

PREDIKSI

Dra. Rizka Mulyani, MM
Majalaya, Bandung, Jawa Barat

Menurutnya, perkembangan harga beras sepanjang September–Oktober masih akan cenderung stabil. Pasalnya, pada bulan tersebut di beberapa daerah di Jawa Tengah masih ada panen, eperti daerah Cilacap dan Kebumen. Diakuinya, beras yang masuk ke wilayah Bandung banyak juga yang diperoleh dari Jawa Tengah sehingga masih ada panen atau tidaknya di daerah tersebut sangat berpengaruh terhadap harga beras di Bandung. Di Tingkat penggilingan sendiri, Menurut Rizka, harga masih akan bermain di angka Rp4.700-Rp4.800 per kg.

Guntoro
Gombong, Kebumen, Jawa Tengah

Karena stok yang mencukupi di wilayahnya, Guntoro memprediksikan harga beras sepanjang September–Oktober akan cenderung stabil. Pasalnya, hasil panen musim gaduh saat ini masih cukup bahkan stok terbilang cukup banyak. Menurutnya, Harga beras di tingkat penggilingan saat ini ada di angka Rp4.300-Rp4.400 per kg untuk kualitas medium. Kalaupun ada kenaikan, tambah Guntoro, tidak akan jauh dari harga tersebut.

Sukotjo
Jember, Jawa Timur

Pada bulan Juli–Agustus, menurut prediksi Sukotjo, pergerakan harga beras akan cenderung stabil. Alasannya, menurut Sukotjo di wilayah sekitar Jember masih banyak panen seperti di daerah Banyuwangi dan Bondowoso. Di samping itu, tambah Sukotjo, panen yang berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi pada bulan September–Oktober cukup berpengaruh terhadap stabilnya harga beras. Menurutnya harga beras pada dua bulan itu akan stabil di angka Rp4.600 di tingkat penggilingan. AJI

Tidak ada komentar: