Rabu, 07 Januari 2009

Herbal

"Sampah" Yang Kaya Khasiat

Bekatul


Roti dan sereal gandum biasa dikonsumsi sebagai sajian sarapan atau suplemen makanan pengganti nasi. Kini, bekatul atau rice bran bisa jadi pilihan. Bekatul yang hanya sebagai pakan ternak atau ‘sampah’ tersebut ternyata memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Apa saja?


Selama ini bekatul lebih sering diposisikan sebagai limbah hasil samping penggilingan padi. Dengan nilai ekonomi yang rendah, tidak jarang orang enggan untuk meliriknya. Padahal, nilai gizi bekatul sangat baik, kaya akan vitamin B kompleks (B1,B2,B3,B5,B6, dan B15), vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, asam ferulat, serta serat pencernaan (dietary fibres).

Bekatul sejak dulu telah dikenal luas, terutama oleh masyarakat pedesan yang biasa mengomsumsi beras tumbuk yang masih mengandung 50 persen bekatul. Tidak hanya itu, bekatul juga sering dikonsumsi sebagai menu tambahan yang sehat, karena mengandung banyak vitamin.

Oleh karena itu, jangan heran jika masyarakat pedesaan yang berumur 60-70 tahun masih kuat mencangkul dan mengerjakan pekerjaan kasar. Mereka pun jarang terkena penyakit degeneratif seperti kolesterol, darah tinggi, atau jantung yang biasa disebut “penyakit orang kota”.

Salah satu kandungan tinggi pada bekatul adalah vitamin B15. Vitamin ini sanggup mengoptimalkan kerja aneka organ tubuh. Vitamin B15 disebut juga panganmic acid, yang ditemukan Dr. Krebs Junior, seorang ahli biokimia dari San Francisco (AS) pada tahun 1952. Penyakit yang diobati dengan B15 antara lain kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi, asma, kolesterol, gangguan aliran pembuluh darah jantung (coronair insuffsiency), serta penyakit hati.

Bukan sekadar omong kosong, penelitian Krebs pun sudah dibuktikan oleh seorang purnawirawan TNI, dokter Liem, pada tahun 1960-an. Dia menjadikan dirinya sebagai “kelinci percobaan”, selama 1 bulan dia secara rutin mengomsumsi bekatul. Liem mengomsumsi bekatul mentah-mentah, dicampur dengan susu atau teh.

Dari percobaan itu, dia merasakan perubahan yang berarti. Badannya lebih fit dan tidak gampang lelah. Bahkan, Liem pun merasakan kedasyatan bekatul, misalnya buang air besar yang awalnya agak tersendat menjadi lebih lancar. Liem pun menjamin, kalau bekatul tidak punya efek samping yang berarti, jika dikomsumsi dengan dosis yang sesuai yakni 30 gram/hari.

Jadi, buat Anda yang tidak terbiasa mengomsumsi bekatul, ada cara ampuh agar bekatul terasa lebih enakdan tidak terasa eneg. Caranya, bekatul dapat diperlakukan seperti suplemen atau sereal dengan mencampurkan susu, teh, air putih hangat, air gula kelapa, atau roti. Jika Anda ingin membuat inovasi camilan, Anda juga bisa mengolah dalam bentuk cake dan biskuit.

RAGAM KHASIAT LAIN: Serat yang terdapat pada bekatul pun cocok untuk makanan diet. Serat ini mampu menyerap air dan bisa lebih lama mengendap di dalam lambung. Endapan ini bisa memperlambat timbulnya rasa lapar. Pola konsumsi ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memiliki berat badan yang ideal melalui pengaturan pola konsumsi makan sehat.

Untuk menjaga kesehatan, bekatul bisa diseduh dengan air panas/mendidih, lebih enak dicampur dengan gula merah, gula putih, gula obat (bagi penderita kencing manis), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau, havermut, mie instan, santan kelapa, dan lain-lain. Dan, bekatul juga bisa dikomsumsi bagi mereka yang sedang dalam proses penyembuhan sebagai makanan tambahan atau suplemen.

Keunggulan lainnya, serat ini juga mampu mengikat sisa-sisa hasil metabolisme pada saluran pencernaan, sehingga zat-zat berbahaya ini tidak ditimbun dalam usus, melainkan keluar bersama kotoran. Selain syarat vitamin, bekatul juga mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga selama masa penyimpanan bekatul bisa berubah tengik.

Di beberapa negara maju, khususnya di Jepang dan Amerika Serikat, komponen bioaktif yang terdapat pada bekatul telah disuplementasikan ke dalam produk-produk kecantikan. Produk-produk tersebut antara lain sabun mandi, pelembab dan pembersih kulit, serta pelembab muka. Tujuan penggunaanya adalah untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit.

Silab (2002), melaporkan bahwa Hydrolyzed Rice Protein Product (Nutriskin) adalah suatu produk perawatan kulit dengan kandungan asam animo yang cukup beragam. Dalam kosmetika, “serum” merupakan bahan cair yang kandungannya sebagain besar asam animo, dan penggunaannya dioleskan langsung ke kulit. Kandungan asam animo yang terdapat pada bekatul diketahui sangat sesuai untuk memberikan efek perlindungan pada kulit.

Bekatul juga mengandung asam ferulat yang telah diketahui secara luas sebagai antioksidan dan bahan fotoprotektif. Asam ferulat akan melindungi asam lemak melawan kerusakan oksidasi yang disebabkan oleh berbagai jenis polutan, peroksida, dan radikal bebas yang dibentuk selama proses metabolisme tubuh. Asam ferulat juga dapat bekerja secara sinergis dengan komponen antioksidan lain seperti asam kafeat, vitamin C, dan betakaroten untuk menghilangkan radikal bebas, peroksida, dan zat berbahaya potensial lain.

Namun, tidak semua bekatul baik untuk dikomsumsi. Dedak dari penggilingan padi biasanya masih bercampur sekam. Untuk itu, agar bekatul terpisah dari sekam, dedak harus diayak berulang-ulang, hingga menghasilkan bubuk terhalus.

Setelah diayak, bekatul siap untuk dikonsumsi sebagai makanan tambahan. Agar tidak tengik selama masa penyimpanan, ada baiknya bahan-bahan disangrai terlebih dahulu. Selain bisa lebih awet, cara ini juga bisa membunuh mikroba yang terkandung di dalamnya.

Kini, bekatul tidak lagi dianggap sebagai produk pangan ternak, tapi menjelman menjadi produk suplemen pengganti nasi dan bahan produk kecantikan. Ingin sehat dan cantik? Bekatul bisa jadi pilihan yang pas bagi Anda. Cobalah! PIT

Tidak ada komentar: