Kamis, 08 Januari 2009

Fluktuasi

Stabil di Beberapa Jenis Beras

Perkembangan Harga Beras di PIBC September-Oktober 2008,

Perkembangan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada dua bulan terakhir tidak banyak mengalami pergerakan. Bahkan, pada jenis Saigon Bandung, IR-64, dan Ketan Hitam sama sekali tidak mengalami pergerakan selama dua bulan tersebut. Hal ini sesuai dengan prediksi sebelumnya yang memperkirakan bahwa harga beras masih cenderung stabil karena masih ada panen di beberapa daerah selama bulan September–Oktober 2008.

Cianjur
Beras Cianjur baik jenis Kepala maupun Slyp pada September lalu tidak mengalami pergerakan sama sekali keduanya masing-masing terpatri diangka Rp7.250 per kg Rp6.800 per kg. Sementara di bulan berikutnya, Cianjur Slyp baru mengalami kenaikan sebesar Rp50 per kg. Sedangkan untuk jenis kepala di bulan ini sempat turun Rp100 per kg pada akhir minggu kedua sebelum akhirnya naik lagi ke harga semula pada akhir minggu ketiga.

Setra
Seperti halnya beras Cianjur, Selama bulan September beras Setra tidak mengalami pergerakan dan tetap stabil di harga Rp6.950 per kg. Sementara, pada bulan Oktober beras Setra sempat juga mengalami penurunan Rp100 per kg pada akhir minggu kedua, sebelum akhirnya naik Rp50 di akhir minggu ketiga.

Saigon
Tak banyak yang bisa diulas dari beras yang satu ini. Karena sepanjang September sampai dengan Oktober lalu tidak mengalami pergerakan dan tetap stabil di angka Rp6.100 per kg.

Muncul
Selama September–Oktober lalu secara umum pergerakan harga beras Muncul I, II, dan III terbilang tidak banyak mengalami pergerakan. Tercatat pada bulan September hanya Muncul II dan III yang mengalami pergerakan dan itupun menurun masing-masing Rp50 per kg dari harga sebelumnya yaiut Rp. Rp. 5.200,- per kg untuk Muncul II dan Rp4.900 per kg untuk Muncul III. Setelah itu, pada bulan berikutnya, Muncul I, II, III serempak mengalami kenaikan pada akhir minggu kedua. Kenaikan yang terjadi pada Muncul I, II yaitu sebesar Rp50 per kg menjadi masing-masing Rp5.500 per kg dan Rp5.200 per kg. Sedangkan, untuk Muncul III kenaikannya lebih besar yaitu Rp100 per kg menjadi Rp4.950 per kg.

IR 64
Seperti beras Saigon, slama September-Oktober lalu, beras IR-64 baik kualitas I, II, dan III sama sekali tidak mengalami pergerakan. Selama dua tersebut IR-64 I, II dan III masing-masing dipatok diangka Rp5.400 per kg, Rp5.100 per kg, dan Rp4.800 per kg.

IR 42
Beras pera yang satu ini selama bulan September tercatat hanya sekali mengalami pergerakan yaitu menurun Rp100 per kg dari harga sebelumnya menjadi Rp5.650 per kg. Sedangkan untuk bulan berikutnya, IR-42 kembali naik Rp100 ke harga semula yaitu Rp5.750 per kg disusul dengan kenaikan berikutnya sebesar Rp100 pada akhir minggu ketiga menjadi Rp5.850 per kg.

Ketan Putih
Secara keseluruhan selama September–Oktober lalu, Ketan Putih baik Biasa maupun Paris pergerakannya cenderung menurun. Selama bulan September saja, Ketan Putih Biasa tercatat mengalami penurunan sebanyak dua kali yaitu Rp200 per kg pada awal minggu pertama dan disusul penurunan berikutnya pada awal minggu kedua Rp100 per kg menjadi Rp6.700 per kg. Seperti juga Ketan Putih Biasa, Ketan Putih jenis Paris pun sempat mengalami penurunan Rp200 per kg meskipun cuma satu kali. Sementara, pada bulan berikutnya, hanya Ketan Putih Biasa yang mengalami penurunan Rp100 per kg menjadi Rp6.600 per kg.

Ketan Hitam
Sama halnya dengan beras Saigon dan IR-64, Ketan Hitam juga sama sekali tidak mengalami pergerakan. Beras lengket hitam legam ini stabil di angka Rp8.500 per kg. AJI

BOX Prediksi

Dony Ananto
Lumajang, Jawa Timur
Menurutnya, harga beras pada Nopember–Desember ini akan cenderung stabil. Pasalnya, di daerah Lumajang sendiri pada Nopember masih ada panen dari musim tanam Agustus lalu. Akan tetapi, kenaikan baru akan terjadi pada Desember ini karena pada bulan ini panen sudah tidak ada lagi.

Baryan Latief
Yogyakarta
Senada dengan Dony Ananto, Menurutnya, harga beras pada Nopember–Desember ini akan cenderung stabil. Alasannya, selain di daerahnya masih ada panen juga terkait dengan semakin dekatnya pemilu 2009. “Raskin sakarang sudah mulai beredar, biasanya Nopember–Desember sudah naik sekali,” begitu katanya.

Uhar Abdul Kohar
Subang, Jawa Barat
Lain halnya dengan Uhar, menurut beliau pada Nopember–Desember ini harga beras baik ketan maupun beras biasa akan cenderung naik. Menurutnya, sudah menjadi hal biasa dan selalu terjadi di wilayahnya harga cenderung meningkat pada dua bulan tersebut. Pasalnya, pada bulan tersebut panen sudah tidak ada lagi dan stok gabah atau beras sudah mulai disimpan untuk kemudian dilepas pada awal tahun berikutnya. Saat ini saja harga gabah biasa sudah berada pada level Rp2.900 - Rp3000 per kg dan masih mungkin lagi mengalami kenaikan.

Tidak ada komentar: